Sablon Kaleng

Sablon Kaleng

Ingin Sablon Kaleng Dengan Desain Menarik Budget Gak Kuras Kantong Hayuuk Say Pesan Di kami

Alat Sablon Kaleng Otomatis dengan Mikrokontroller AT89s51

alat Press
Delapan Jam Cetak 1.000 Lembar Kaleng
IDE bisa berawal dari mana saja, termasuk dari peralatan yang ada di sekitar kita. Ini juga yang pertama dialami Andreas Sandy Santoso. Mahasiswa UWM ini membuat alat sablon otomatis karena terinspirasi dari alat milik sang ayah. Karena masih manual, dia pun tergoda untuk berinovasi.
Andreas berniat membantu usaha sang ortu. Terutama, agar kerja ortunya lebih efisien, lebih cepat kalau mendapat order dalam jumlah banyak. “Akhirnya, aku buat alat ini, sekaligus sebagai bahan tugas akhir,” ujar Andreas.
Alat sablon pelat ini terdiri atas tiga bagian. Yaitu, penampung pelat, bidang sablon sebagai tempat proses penyablonan, dan konveyor akhir. Alat sablon pelat ini menggunakan peralatan sama pada proses sablon manual. Hanya, proses penyablonan dilakukan secara otomatis menggunakan mikrokontroler AT89S51.
Sebelum menggunakan alat ini, kita harus menyiapkan screen sablon. Caranya, harus dibuat secara manual. Kita desain gambar maupun tulisan yang diinginkan dengan komputer. Setelah itu, kita print desain itu ke kertas kalkir ataupun kertas transparan.
Setelah kalkir siap, kita bisa meletakkannya pada kain screen manual. Tapi, sebelum meletakkan kertas kalkir, harus dioleskan cairan anticahaya pada screen. Ini berguna agar desain kita dapat melekat pada screen.
Setelah semua siap, tinggal kita pasang screen pada alat sablon otomatis tersebut. Alat sablon ini dilengkapi tombol start dan stop. Ketika tombol start ditekan, pelat akan menggerakkan rol sehingga mengeluarkan pelat dari penampung menuju ke bidang sablon.
Untuk membatasi pelat agar tepat pada posisi yang diinginkan, dibuatlah jalur pelat. Pelat akan bergerak di bawah screen sablon sampai mencapai posisi yang diinginkan.
Ketika berada di atas sensor infra red (posisi ada di bawah screen sablon), pelat akan berhenti. Solenoid DC (posisi ada di bawah screen sablon) akan aktif/turun. Ini dilakukan agar pada saat penyablonan, screen sablon tidak rusak atau sobek karena terkena pembatas pelat (solenoid DC).
Ketika posisi pelat sesuai di posisi yang diinginkan, motor penuang cat akan aktif menggerakkan penuang cat dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Serta diikuti aktifnya solenoid valve untuk membuka cat. Cat akan tertuang ke atas screen sablon secara merata dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Setelah cat tertuang, motor pendorong rakel akan aktif. Fungsinya, menyapukan cat dari atas screen sablon ke pelat. Setelah melakukan penyablonan, pelat yang sudah tersablon akan kembali bergerak menuju konveyor akhir.
Begitu seterusnya hingga jumlah kaleng yang akan kita sablon habis. Total, Andreas membutuhkan biaya Rp 2 juta dalam waktu enam bulan untuk merampungkan alat ini. (dey

Comments